Game Engine
adalah system perangkat lunak yang dirancang untuk menciptakan dan pengembangan
video game. Ada banyak mesin permainan yang dirancang untuk bekerja pada konsol
permainan video dan sistem operasi desktop seperti Microsoft Windows, Linux,
dan Mac OS X. fungsionalitas inti biasanya disediakan oleh mesin permainan
mencakup mesin render ( “renderer”) untuk 2D atau 3D grafis, mesin fisika atau
tabrakan (dan tanggapan tabrakan), suara, script, animasi, kecerdasan buatan,
jaringan, streaming, manajemen memori, threading, dukungan lokalisasi, dan
adegan grafik. Proses pengembangan permainan sering dihemat oleh sebagian besar
menggunakan kembali mesin permainan yang sama untuk menciptakan permainan yang
berbeda.
Game engine
biasanya datang dengan berbagai macam jenis dan ditujukan untuk berbagai
kemampuan pemrogramman. Tapi dalam pembahasan sekarang ini, ketimbang harus
me-list semua jenis game engine yang ada di wikipedia, mendingan kita bahas
garis besar nya saja.
Roll-your-own
game engine. Banyak perusahaan game kecil seperti publisher indie biasanya
menggunakan engine nya sendiri. Ini berarti mereka menggunakan API seperti XNA,
DirectX atau OpenGL untuk membuat game engine mereka sendiri. Disisi lain,
mereka kadang menggunakan libraries komersil atau malah open source. Terkadang
mereka malah membuat semuanya dari nol.
Biasanya, game
engine tipe ini lebih disukai karena selain kemungkinan besar tersedia gratis,
juga memperbolehkan mereka, para developer, lebih fleksibel dalam mengintegrasikan
komponen yang diinginkan untuk dibentuk sebagai game engine mereka sendiri.
Kelemahannya, banyak engine yang dibuat dengan cara semacam ini malah menyerang
balik developernya. Menara Games Studio membutuhkan satu tahun penuh untuk
menyempurnakan game engine nya, hanya untuk di tulis ulang semuanya dalam
beberapa hari penggunaan karena adanya bug kecil yang sangat mengganggu.
Mostly-ready
game engines. Engine engine ini biasanya sudah menyediakan semuanya begitu
diberikan pada developer / programmer. Semuanya termasuk contoh GUI, physiscs,
libraries model dan texture, dan segalanya. Banyak dari mereka yang sudah benar
benar matang, sehingga dapat langsung digunakan untuk scripting sejak hari
pertama.
Biasanya game
engine semacam ini memiliki batasan batasan, terutama jika dibandingkan dengan
game engine sebelumnya yang benar benar terbuka lebar. Hal ini ditujukan agar
tidak terjadi terlalu banyak error yang mungkin terjadi setelah sebuah game
yang menggunakan engine ini dirilis, dan masih memungkinkan game engine nya itu
sendiri untuk mengoptimalkan kinerja game nya. Banyak dari game engine seperti
ini, Unreal Engine, Source Engine, id Tech Engine dan sebagainya, yang sudah
sangat optimal dibandingkan jika harus membuat dari awal. Hal ini dengan serta
merta menyingkat sangat banyak waktu dan jelas, biaya dari para Developer game.
Point-and-click
engines. Engine untuk point-and-click merupakan engine yang sangat amat
dibatasi, tapi dibuat sangat user friendly. Kamu bahkan bisa mulai membuat game
mu sendiri menggunakan engine seperti GameMaker, Torque Game Builder dan
Unity3D. Dengan sedikit memanfaatkan coding, kamu sudah bisa merilis game
point-and-click yang kamu banget.
Kekurangannya
terletak pada terbatasnya jenis interaksi yang bisa dilakukan, dan biasanya hal
ini mencakup semuanya, mulai dari grafis, hingga tata suara. Tapi bukan berarti
game engine jenis ini nggak berguna, bagi developer cerdas dan berdaya
kreativitas tinggi, game engine bapuk seperti ini bisa dirubah menjadi sebuah
game menyenangkan, seperti Flow. Game engine seperti ini memang ditujukan bagi
developer yang ingin menyingkat waktu pemrogramman, dan secepatnya merilis game
game mereka.
Sebagai sebuah
game engine, blender sendiri memiliki fitur-fitur yang dirancang
untuk membuat tampilan game yang lebih
realistis dari pada versi sebelumnya.
Fitur-fitur
game engine yang telah ada pada blender terbaru yaitu blender 2.62 adalah :
- Subsurface Scattering
- Area Lamps
- Logic Connector Highlighting
- Mipmapping option per-texture
Sedikit
kelemahan Blender adalah dari segi penguasaannya sangat membutuhkan waktu,
karena bagi beberapa pengguna, Blender memang agak sulit dipahami dan
digunakan. Hal ini terkait dengan banyak jendela yang disediakan pada tampilan
Blender serta manuver penggunaan mouse dalam proses pengerjaan animasi/game
yang menggunakan game engine ini.
Sumber:
No Response to "Blender = game engine??"
Posting Komentar