PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau
lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas
penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada jugs yang ringan. Namun
peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu
peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi
untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai
kenikmatan dan kebahagiaan. Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu
sudah merupakan "risiko" hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau
kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan
yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya.
Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya,
hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang
diberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai
pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui
membaca koran tentang terjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo
religius Tuhan telah memberikannya banyak kelebihan dibandingkan dengan mahluk
ciptaannya yang lain, tetapi mampukah manusia mengendalikan diri untuk
melupakannya ? Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan
cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepadaNya dan bersikap pasrah
akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa
kekuasaan Tuhan memang jauh lebih besar dari dirinya, akan membuat manusia
merasakan dirinya kecil dan menerima takdir. Dalam kepasrahan demikianlah akan
diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur akan
berkurang penderitaan yang dialaminya, untuk akhimya masih dapat bersyukur
bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya. Baik
dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang
menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi
peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umunya manusia kurang
mempethatikan peringatan tersebut, sehingga manusia mengaaami penderitaan. Hal
itu misalnya dalam surat A1.Insyigoq:6 (q) dinyatakan "manusia ialah
mahluk yang hidupnya penuh perjuangan. Ayat tersebut harus diartikan, bahwa
manusia haruss bekerja keras untuk dapat melangsungkan hidupnya. Untuk
kelangsungan hidup ini manusia harus menghadapi alam (menaklukan alam),
menghadapi masyarakat sckelilingnya, dan tidak boleh lupa untuk taqwa terhadap
Tuhan. Apabila manusia mclalaikan salah satu darinya, atau kurang
sungguh-sungguh menghadapinya, maka akibatnya manusia akan menderita. Bila
manusia itu sudah berkeluarga, maka penderitaan juga dialanii oleh keluarganya.
Penderitaan sernacam itu karena kesalahaunya sendiri.
SIKSAAN
Siksaan
dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa
siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah
penderitaan. Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancanian siksaan yang
dialanmi manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik,
syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya.
Antara lain, ayat 40 surat Al Ankahut menya- takan : "masing-masing bangsa
itu kami siksa dengan ancaman siksaan, karena dosa-dosanya. Ada diantaranya
karni hujani dengan batu-batu kecil seperti kaum Aad, ada yang diganyang dengan
halilintar bergemunih dahsyat seperti kaum Tsamud, ada pula yang kami benamkan
ke dalam tanah seperti Qorun, dan ada pula yang kami tenggelamkan seperti kaum
Nuh. Dengan siksaan-siksaan itu, Allah tidak akan menganiaya mereka, namun
mereka jualah yang menganiaya diri sendiri, karena dosa-dosanya. Siksaan yang
dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di
berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis di halaman pertama dengan
judul huruf besar, dan kadang-kadang disertai gambar si korban. Berita mengenai
siksaan kita temui dalarn kehidupan sehari-hari. Sebuah harian ibu kota (pos
kota) halaman pertama isinya sebagian besar adalah mengenai siksaan,
pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, perampokan, dan sebagainya. Kebimbangan
dialami oleh seseorang bila is pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan
mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang
itu pergi atau tidak, siapakah dari kawannya yang akan dijadikan paean
tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak
menentu, sehingga is merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang
lemah berpikimya, masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu
berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat beipikimya is akan cepat mengambil
suatu keputusan, sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi. Kesepian
dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya
walaupun is dalam lingkungan orang ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur
adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang
tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka
tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat
dialami oleh seseorang. Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan
seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang
tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki
satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain
sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sesdemikian hebatnya
sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul
atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan
hal yang sifatnya psikis.
Banyak
sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain . (a)
Claustrophobia dan Agoraphobia Cloustrophobia adalah rasa takut terhadap
ruangan tertutup. Agoraphobia adalah ketakutan yang disebabkan seseorang berada
di tempat terbuka.
(b)
Gamangmerupakan ketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi. Hal itu
disebabkan, karena is takut akibat berada di tempat yang tinggi. Misalnya
seseorang hams melewati jembatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang
mengalir, atau seseorang takut meniti dinding tembok dibawahnya.
(c) kegelapan merupakan suatu ketakutan
seseorang bila is berada di tempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya dalam
kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya setam, pencuri.
Orang yang demikian menghendaki agar mangan tempat tidur selalu dinyalakan
lampu yang terang.
(d)
Kesakitan mempakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
Seseorang yang takut diinjeksi sudah berteriak-teriak sebelum janun injeksi
ditusukkan ke dalam tubuhnya. Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya
semuanya akan menimbulkan kesakitan.
(e)
Kegagalan merupakan ketakutan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa
yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah
untuk bercinta kembali, karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan
terjadi kegagalan, trauma yang pemah dialaminya telah menjadikan dirinya
ketakutan kalau sampai terulang lagi.
Apa yang membuat seseorang menjadi phobia ?
Ahli-ahli medis mempunyai pendapat yang berbeda-beda dan banyak penderita yang
mempunyai teori tentang asal mula dari ketakutan mereka. Kebanyakan phobianya
dimulai dengan suatu schock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu,
misalnya pekerjaan barn, kematian dalam keluarga, suatu operasi atau sakit yang
serius. Beberapa penderita mengatakan bahwa mereka memang merasa gelisah dan
tertekan sejak masih kanan-kanak, tetapi phobia juga dapat berkembang dalam
diri orang-orang yang kelihatannya tenang dan mantap. Tanpa pengobatan
anak-anak yang menderita phobia sekolah dapat berkembang menjaadi agoraphobia
yang parah bila mereka sudah biasa. Kesukarannya adalah, bahwa orang tua sulit
membedakan antara kemalasan yang kadang-kadang timbul dan phobia yang
sebenamya. .
KEKALUTAN
MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal
sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat
dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi
persoalan yang hams diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang
wajar. Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental
adalah :
a.
nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri
pada lambung
b.
nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah Kati, apatis,
cemburu, mudah marah.
Tahap-taham gangguan kejiwaan adalah :
a. gangguan kejiwaan nampak dalam
gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rokhaninya
b. usaha mempertahankan diri dengan cars
negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah; pada
orang yang tidak menderita gannuan kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru
lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan
melakkan diri dari persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
c. kekalutan merupakan titik patah (mental
breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan Sebab-sebab timbulnya
kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
a. kepribadian yang lemah akibat
kondisi jasmani atau mental yang kurang sempuma; hal-hal tersebut sering
menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur
akan menyudutkan kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
b. terjadinya konflik sosial budaya akibat
norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat,
sehingga is tidak dapat menyesuaikan diri lagi; misalnya orang pedesaan yang
berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, orang tua yang telah mapan sulit
menerima keadaan baru yang jauh berbeda dari masa jayanya dulu.
c. cara pematangan batin yang salah
dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting
sebagai overcompensatie.
Proses-proses kekalutan mental yang dialami
oleh seseorang mendorongnya ke arah
a.
Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha
agar tetap survive dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut waktu malam
hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi
kesulitan yang dihadapinya, ataupun melakukan kegitan yang positif setelah
kejatuhan dalam kehidupan.
b.
Negatif : trauma yang dialami diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga yang
bersangkutan mengalami frustasi,yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya
apa yang diinginkan. Bentuk frustasi antara lain :
1) agresi berupa kernarahan yang meluap-luap
akibat emosi yang tidak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadinya
hypertensi (tekanan darah tinggi) atau tindakan sadis yang dapat membahayakan
orang sekitamya.
2)
regresi adalah kembali pada pola reaksi yang primitif atau kekanak-kanankan
(infantil), misalnya dengan menjerit jerit,menangis sampai
meraung-raung,memecah barang-barang.
3)
fiksasi adalah peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama (tetap),
misalnya dengan membisu, memukul-mukul dada sendiri, membentur-benturkan kepala
pada benda keras.
4)
proyeksi merapakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan
sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain, kata pepatah: awak yang tidak
pandai menari, dikatakan lantai yang terjungkit.
5)
identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya,
misalnya dalam kecantikan yang bersangkutan menyamakan diri dengan bintang
film, dalam soal harta kekayaan dengan pengusaha kaya yang sukses.
6)
narsisme adalah self love yang berlebihan, sehingga yang bersangkutan merasa
dirinya lebih superior daripada orang lain.
7)
autisme adalah gejala menutup diri secara total dari dunia rid, tidak mau
berkomunikasi dengan orang lain, is puas dengan fantasinya sendiri yang dapat
menjurus ke sifat yang sinting. Penderita kekalutan mental banyak terdapat
dalam lingkungan seperti
1) kota-kota besar yang banyak
memberi tantangan-tantangan hidup yang berat, sehingga orang merasa
dikejar-kejar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sementara itu sebagian orang
tidak mau tahu keperluan hidupnya, sebagian orang tidak mau tahu terhadap
penderitaan orang lain akibat egoisme sebagai ciri masyarakat kota.
2) anak-anak muda usia yang tidak
berhasil dalam mencapai apa yang dikehendaki atau diidam-idamkan, karena tidak
berimbangnya kemampuan dengan tujuannya, sehingga pada orang-orang usia tuapun
sering mengalami penderitaan dalam kenyataan hidupnya akibat norma lama yang
dipegang teguh sudah tidak sesuai dengan norma baru yang tengah berlaku.
3)
wanitapada umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah yang dibawanya kedalam
hati atau perasaannya, tetapi sulit mengeluarkan perasaannya tersebut,
sementara itu mereka memiliki kondisi tubuh yang lebih lemah, sehingga kaum
wanitalab yang banyak menjadi penderita psikosomatisme (penyakit akibat
gangguan kejiwaan) daripada kaum pria
4)
orang yang tidak beragama tidak memiliki keyakinan, bahwa diatas dirinya ada
kekuasaan yang lebih tinggi, sehingga sifat pasrah umumnya tidak dikenalnya,
dalam keadaan yang sulit orang yang demikian ini mudah sekali mengalami
penderitaan.
5)
orang yang terlalu mengejar materi seperti pedagang dan pengusaha memiliki
sifat ngoyo dalam memperoleh tujuan kegiatannya, yaitu mencari untung sebanyak
mungkin, mereka adalah kaum materialis dan mengabaikan masalan spinruai yang
justru membuat seseorang pasrah pada saat-saat tertentu.
PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat
ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat
kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha
mengurangi penderitaan itu sernaksimal mungkin, bahkan menghindari atau
menghilangkan sarna sekali. Manusia adalah mahluk berbudaya, dengan budayanya
itu is berusaha mengatasi pendentaan yang mengancarn atau dialaminya. Hal ini
membuat manusia itu kreatif, balk bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain
yang melihat atau mengamati penderitaan. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat
manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup
ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu
manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian
penderitaan. Manusia harus optimis, is hares berusaha mengataasi kesulitan
hidup. Allah telah berfinnan dalam surat Arra'du ayat 11, bahwa Tuhan tidak
akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang benisaha
merubahnya. Pembebasan dari pendentaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan
hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalarn alam
lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan
supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Manusia hanya merencanakan dan
Tuhan yang menentukan. Kelalaian manusia merupakan sumber malapetaka yang
menimbulkan pendentaan. Penderitaan yang terjadi selain dialarni sendiri oleh
yang bersangkutan, mungkin juga dialami oleh orang lain. Bahkan mungkin terjadi
akibat perbuatan atau kelalaian seseorang, orang lain atau masyarakat
menderita. .
PENDERTTAAN, MEDIA MASA DAN
SENIMAN
Dalani dunia
modem sekarang ini kernungkinan terjadi penderitaan itu lebfh besar. Hal ini
telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia
dan sebagian lainnya membuat manusia menderita. Penciptaan bom atom, reaktor
nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber
peluang terjadinya penderitaan manusia. Hal ini sudah terjadi seperti bom atom
di Hirosyima dan Nagasaki, kebocoran reaktor nuklir di Unisovyet, kebocoran gas
beraccun di India. Penggunaan peluru kendali dalam perang Irak. .
PENDERITAAN DAN
SEBAB-SEBABNYA
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan
sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci
sebagai berikut : A) Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi
dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitamya.
Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperriaiki
manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperhaiki
nasibnya. Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir, Tuhan yang menentukan
sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya. Karena perbuatan buruk antara
sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita, misalnya
(1) pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap,
disiksa oleh majikannya, sudah pantas jika majikan yang biadab itu diganjar
dengan hukuman penjara oleh pengadilan Negeri Surabaya'supaya perbuatannya itu
dapat diperbaiki dan sekaligus merasakan penderitaan. Sedangkan pembantu yang telah
menderita itu dipulihkan.
(2) Perbuatan
buruk orang tua Arie Hangara yang menganiaya anak kandungnya sendiri sampai
mengakibatkan kematian, sudah pantas jika dijatuhkan hukuman oleh pengadilan
Negeri Jakarta Pusat supaya perbuatannya itu dapat diperbaiki dan sekaligus
merasakan penderitaan.
(3) Perbuatan bunik para pejabat pada zaman Orde Lama
dilukiskan oleh seniman Rendra dalam puisinya "bersatulah Pelacur-Pelacur
Kota Jakarta", perbuatan buruk yang merendahkan derajad kaum wanita, yang
memandang wanita tidak lebih dari pemuas nafsu seksual. Karya Rendra ini
dipandang sebagai salah satu usaha memperbaiki nasib buruk itu dengan
mengkomunikasikannya kepada masyarakat tennasuk pejabat dan pelacur ibu kota
itu. Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan
penderitaan manusia. Tetapi manusia tidak menyadari hal ini. Mungkin kesadaran
itu bane timbul setelah musibah yang membuat manusia menderita, misalnya :
(1) Musibah banjir dan tanah longsor di lampung
selatan bennula dari penghunian liar di hutan lindung, kemudian dibabat menjadi
tandus dan gundul oleh manusia-manusia penghuni liar itu. Akibatnya beberapa
jiwa jadi korban banir, ratusan nunah hancur, belum terhitung lagi jumlah korban
dan harta benda yang hilang/musnah. Segenap lapisan masyarakat, pemerintah dan
ABRI bekerja sama untuk membebaskan para korban dari penderitaan ini.
(2) Perbuatan lalai, mungkin kurang kontrol terhadap
tanki-tangki penyimpanan gas-gas beracun dari perusahaan "union
carbide" di India.
Gas-gas beracun dari tangki penyimpanan bocor memenuhi
dan mengotori daerah sekitamya, mengakibatkan ribuan penduduk penghuni daerah
itu mati lemas, dan mengalami cacat. Inilah penderitaan manusia karena
perbuatan lalain dari pekerjaan atau pimpinan perusahaan itu. la bertanggung jawab
untuk memulihkan penderitaan manusia disitu. B) Penderitaan yang timbul karena
penyakit, siksaan / azab Tuhan Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat
penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme
dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh
kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderitaan dapat
diungkapkan beriktu ini :
(1)
Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang
tuanya. la disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun is tidak dapat
melihat dengan mata hatinya terang benderang. Kanena kecerdasannya, is
memperoleh pendidikan sampai di Universitas, dan akhirnya memperoleh gelar
Doktor di Universitas DSarbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr.Thaha Husen, Guru
besar Universitas di Kairo, Mesir.
(2)
Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, Tetapi dengan sabar is menerima cobaan ini.
Bertahun-tahun is menderita penyakit kulit, sehingga istrinya bosan
memeliharanya, dan is dikucilkan. Berkat kesabaran dan pasrah kepada Tuhan,
sembuhlah is dan tampak lebih muda, sehingga istrinya tidak mengenalinya lagi.
Disini kita dihadapkan kepada masalah sikap hidup kesetiaan, kesadanan,
tawakal, percaya, pasrah, tetapi juga sikap III hidup yang lemah, seperti
kesetiaan dan kesabaran sang istri yang luntur, karena penyakit Nabi Ayub yang
cukup lama.
(3) Tenggelamnya Fir'aun di laut Merah seperti
disebutkan dalam Al-Qur'an adalah azab yang dijatuhkan Tuhan kepada orang yang
angkuh dan sombong. Fir'aun adalah raja Mesir yang mengaku dirinya Tuhan.
Ketika Fir'aun bersama bala tentaranya mengejar nabi Musa dan
pengikut-pengikutnya menyeberang laut Merah, laut itu terbelah dan Nabi Musa
serta para pengikutnya berlalu. Ketika Fir'aun dan tentaranya berada tepat di tengah
belahan laut merah itu, seketika itu juga laut merah tertutup lagi dan mereka
semua tenggelam.
PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan
memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalarn dirinya. Sikap yang timbul
dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya
penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.
Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa "sesal dahulu pendapatan, sesal
kemudian tak berguna", "nasi sudah menjadi bubur". Kelanjutan
dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak
mau kawin, tidak punya gairah hidup. Sikap positif yaitu sikap optimis
mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan did dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya
bagian daii kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah,
bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa,
is berjuang menentang kawin paksa; anti ibu tiri, is berjuang melawan sikap ibu
tiri; anti kekerasan, is berjuang menentang kekerasan, dan lain-lain. Apabila
sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada
para pembaca, penonton, maka para pe-mbaca, pars penonton akan memberikan
penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubhan
nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan
yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai.
Keadaan yang benipa hambatan harus disingkirkan.
No Response to "MANUSIA DAN PENDERITAAN"
Posting Komentar